09 Oktober 2008

Obesitas Bisa Disembuhkan


REKAN-REKAN netter yang saat ini dililit obesitas (kegemukan) gak perlu khawatir badannya tambah ‘bengkak’. Sepanjang kamu tetap berpikir positif dan dilandasi motivasi yang kuat, niscaya kamu bisa langsing lagi. Kalau nggak percaya, tanya aja 
dr Samuel Oetoro, M.S, Sp.GK.

Menurut Samuel, obesitas bisa disembuhkan. Kuncinya hanya satu: kemauan. Jangan pernah berpikir kegemukan Anda tak akan berkurang. Sebaliknya, berpikirlah optimis. Soal lamanya waktu yang dibutuhkan untuk sembuh, tergantung dari jumlah kelebihan lemak. Jika terlalu banyak, ia menyarankan untuk tidak memikirkan target waktu.

‘’Jika kelebihannya 30 - 40 kg, kan enggak mungkin turun dalam waktu dua bulan. Harus sabar,’’ tutur Samuel.

Ahli gizi dari Semanggi Specialist Clinic itu menegaskan, untuk menurunkan berat badan, yang paling menentukan adalah motivasi. Setelah itu, baru kita melihat bagaimana pengendalian nafsu makan dan metabolisme tubuhnya.

‘’Supaya langsing tapi tetap sehat, kita disarankan olahraga teratur. Penting juga untuk menjaga pola makan dan selalu berpikir positif,’’ terang Samuel ketika berbicara dalam sebuah diskusi ‘Xenical Reach Out Program’ - bagian dari kampanye ‘Lose Weight Gain Life’ yang dilakukan PT Roche Indonesia -, sebagaimana diberitakan Kompas Cyber Media.

Mengenai pengaturan pola makan, Samuel menyarankan sebaiknya kita yang sedang diet melakukan pengaturan makan rendah kalori. Asupan kalori yang baik adalah sekitar 500 sampai 1000 kalori setiap hari. 

Pada penderita obesitas, kalori yang dikonsumsi harus lebih sedikit dari kebutuhan sehari-hari. Bila biasanya makan nasi sepiring, kurangi jadi tiga perempatnya.

‘’Utamakan juga makanan tinggi serat minimal 20 gram setiap hari, misalnya sayur dan buah. Vitamin dan mineral juga penting. Supaya diet tidak bosan, coba variasikan dengan ikan. Yang penting, hindari konsumsi daging,’’ sarannya. 

Dalam proses penurunan berat badan, papar Samuel, banyak orang menganggap penting juga menyertakan penunjang misalnya dengan obat, suplemen, jamu-jamuan herbal, akupuntur dan lainnya. 

Defisit kalori juga akan semakin cepat terjadi kalau kita secara teratur melakukan kegiatan olahraga yang bersifat aerobik seperti renang, bersepeda, renang dan senam aerobik.

Kegiatan olahraga itu sebaiknya dilakukan dengan intensitas rendah sampai sedang dan dilakukan terus menerus selama 30 menit. Frekuensi olahraga yang ideal adalah 3 sampai 5 kali seminggu.

Tidak ada komentar: