30 Oktober 2008

Kurang Konsumsi Air Sebabkan Dehidrasi

AIR merupakan komponen utama dari tubuh, rata-rata tiap orang memiliki 60 % air dari berat tubuhnya. Semua sistem di alam tubuh tergantung oleh air. Sebagai contoh, air akan membilas racun dari organ vital, membawa nutrisi ke sel tubuh dan menghasilkan kelembapan bagi jaringan telinga, hidung dan tenggorokan.

Kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu keadaan yang timbul karena tubuh kekurangan air sehingga tidak dapat menjalankan fungsi normalnya.

Beberapa studi telah menghasilkan berbagai rekomendasi selama beberapa tahun belakangan ini, tetapi sebenarnya, kebutuhan air tiap orang sangat berbeda, tergantung dari banyak faktor, termasuk kesehatan, seberapa aktif dan dimana Anda tinggal.

Meski belum ada konsep yang cocok untuk semua orang tentang ketubuhan air bagi tubuh kita, sangat membantu untuk mengira-ira berapa banyak air yang perlu diminum tiap harinya.

Setiap saat Anda akan kehilangan air melalui pernafasan, keringat, urin dan pergerakan usus. Agar tubuh berfungsi normal, maka air yang hilang harus digantikan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung air.

Ada dua pendekatan akan kebutuhan air rata-rata untuk orang dewasa. Pertama adalah pendekatan pengganti. Rata-rata keluaran urin orang dewasa 1,5 liter sehari. Air juga dapat keluar melalui pernafasan, keringat dan pergerakan usus. Makanan biasanya menyumbangkan 20 % dari jumlah total yang diperlukan. Jadi bila mengkonsumsi 2 liter air atau minuman lainnya dalam sehari (kurang lebih 8 gelas), maka cairan yang hilang akan tergantikan.

Kedua, rekomendasi harian. Institute of Medicine menyarankan pria untuk mengkonsumsi 3 liter (13 gelas) dan perempuan mengkonsumsi 2,2 liter (9 gelas) dari total minuman dalam sehari.

Cara lain untuk mengetahui bahwa kita telah minum dalam jumlah yang cukup adalah bila Anda jarang merasa haus dan memproduksi satu hingga dua liter urin yang tidak berwarna atau agak kuning.
 

Dehidrasi dan Komplikasi
Kurangnya asupan air yang dibutuhkan tubuh dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidarasi sedang (hilangnya 1-2 % dari berat badan) dapat menurunkan energi dan membuat lelah. Penyebab umum yang dapat menimbulkan dehidrasi adalah aktifitas yang banyak, keringat yang berlebih, muntah dan diare.

Tanda dan gejala dari dehidrasi termasuk: rasa haus, lelah, sakit kepala, mulut kering, tidak atau kurang urinasi, lemah otot, pusing dan kepala terasa ringan Dehidrasi sedang jarang menimbulkan komplikasi selama cairan yang hilang cepat digantikan. Kasus lainnya dapat mengancam jiwa, terutama pada individu yang masih sangat muda atau sudah tua. Pada keadaan yang gawat, cairan atau elektrolit dapat diberikan secara intravena.

Tidak baik untuk menjadikan rasa haus sebagai indikator untuk minum. Saat terasa haus, kemungkinan telah terjadi dehidrasi. Lebih jauh lagi, saat usia bertambah, maka tubuh akan lebih tidak sensitif terhadap tanda dehidrasi. Rasa haus yang berlebihan serta bertambahnya urinasi dapat menjadi tanda kondisi medis yang serius, oleh sebab itu bicarakan lebih lanjut dengan dokter.

Untuk memastikan bahwa kebutuhan air tubuh telah terpenuhi, maka perlu dipertimbangkan langkah berikut:

- Minum segelas air saat makan dan antara waktu makan.

- Minum sebelum, selama dan setelah olahraga.

- Ganti minuman beralkohol

- Bila Anda minum air dari botol, pastikan bahwa botol selalu bersih dan ganti botol lebih sering. Gunakan botol yang memang dibuat untuk digunakan lagi.

- Meski tidak umum, sangat mungkin untuk minum terlalu banyak. Bila ginjal tidak mampu mengekskresikan kelebihan air, mineral dalam darah menjadi terencerkan, sehingga menghasilkan suatu kondisi yang disebut hiponatremia (rendahnya kadar natrium dalam darah). Atlet yang perlu ketahanan, seperti atlit marathon yang mengkonsumsi sejumlah besar air berisiko besar terkena hiponatremia. (sumber : idionline)


Tidak ada komentar: