Penyebab terbanyak obesitas pada anak-anak adalah kebiasaan makan besar dalam keluarga, sehingga si anak tidak mengenali kebutuhan tubuhnya yang sebenarnya. Kesalahan yang biasa terjadi di keluarga adalah kesalahan makanan (kebanyakan gula atau lemak, misalnya), atau hanya sekedar terlalu banyak makan.
Makanya bila ada anak Anda yang kegemukan, teliti dulu diri sendiri dan anggota keluarga yang lain. Kemungkinan besar hal itu dialami bersama. Bila benar demikian, cara terbaik mengurangi lemak adalah memberlakukan kebiasaan makan yang lebih sehat bagi semua anggota keluarga.
Seorang anak yang biasa dipaksa menghabiskan isi piringnya tanpa alasan apapun, juga bisa kegemukan karena ia akan terbiasa makan lebih banyak dari kebutuhan tubuhnya sendiri dan hanya untuk menyenangkan orang tuanya saja.
Walaupun agak jarang, seorang anak bisa menjadi pelahap sebagai reaksi terhadap stres dan kecemasan. Dalam hal ini makan dipakai sebagai pembunuh rasa lapar, dan setelah beberapa lama hal itu akan menjadi kebiasaan banyak makan.
Masalah medis yang menyebabkan obesitas amat jarang, dan hanya bisa dikemukakan bila si anak menunjukkan gejala penyakit lain atau bila semua usaha diet gagal.
Jadi Bahan Olok-Olok
Bahaya utama terhadap kesehatan fisik anak-anak adalah, menurut statistik, anak gemuk akan terus gemuk sampai dewasa dan itu berarti mempunyai risiko lebih besar akan mengidap gangguan jantung, darah, serta gangguan lain.
Selain itu, para dokter juga yakin bahwa anak yang gemuk lebih banyak mengalami infeksi di dada dibanding anak yang lebih ramping. Gigi keropos juga lebih banyak terjadi pada anak gemuk yang cenderung makan lebih banyak makanan bergula.
Anak yang gemuk juga secara fisik kurang aktif dibanding anak lain, yang berarti lebih sulit membakar kelebihan lemaknya dan menjadi kurang fit.
Risiko utama anak-anak gemuk adalah isolasi sosial. Umumnya anak gemuk sering menjadi bahan olok-olok kejam kawan-kawannya. Dan ketika menginjak masa dewasa, mereka cenderung kurang yakin dan kepercayaan dirinya akan amat rendah, sementara kebutuhan untuk diterima lingkungan semakin besar.
Membantu Anak Mengurangi Berat Badan
Diet
Yang terpenting dalam diet anak-anak adalah menghapus semua makanan yang mengandung kalori namun sedikit mengandung gizi. Makanan jenis ini antara lain gula, permen, kue, biskuit, berbagai puding, roti tawar, serta minuman-minuman ber-pemanis.
Gantikan puding dengan buah segar, sarankan minum air putih atau sari buah tanpa pemanis sebagai pengganti cola. Umumnya diet semacam ini pun sudah cukup untuk mengurangi kegemukannya.
Anda pun perlu meninjau kembali sajian masakan Anda. Segala jenis lemak (margarin, mentega, minyak, dsb) selalu padat kalori. Jadi, kurangilah penggunaan jumlah lemak dalam masakan Anda. Gunakan pemanggang sebagai pengganti penggorengan, kukus menggantikan rebus.
Tak perlu melapis salad dengan butter dan hindarkan pemakaian saus pekat. Olesi roti dengan mentega tipis saja. Gantikan semua makanan yang dihilangkan itu dengan buah dan sayuran untuk penghilang lapar dan mengisi vitamin tanpa membuat anak menjadi gemuk.
Pentingnya Olahraga
Semakin aktif seorang anak secara fisik, semakin banyak kelebihan lemak yang dibakar. Doronglah si anak agar lebih banyak berjalan daripada duduk-duduk saja. Perbanyak kegiatan di luar ruang yang lebih banyak menuntut anak untuk berlari.
Anak yang lebih tua mungkin perlu dorongan lebih untuk berolahraga yang tak disukainya. Aktivitas yang kurang bersaing seperti berenang, menari atau bersepeda mungkin lebih sesuai untuk mereka yang kegemukan.
Dukungan Anda
Agar berat badannya bisa berkurang, buat agar si anak tidak merasa tersisih. Terapkan diet itu untuk semua anggota keluarga. Hal itu tak ada buruknya. Buatlah agar olahraga menjadi acara tetap yang menyenangkan bagi semua anggota keluarga. Yang penting adalah, jangan sampai diet ini merupakan suatu hukuman. Yakinkan pada si anak dengan cinta, maka Anda pasti berhasil.
Tiga aturan emas pencegah anak menjadi kegemukan :
1. Jaga agar seluruh anggora keluarga makan menu sehat.
2. Ikuti selalu selera makan si anak dan jangan paksakan makan agar mereka merasakan sendiri rasa lapar
3. Hindari penggunaan makanan sebagai hadiah atau hukuman, hal itu bisa membuat makanan menjadi simbol emosional mereka nantinya. (sumber : konsultasi online)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar