07 Desember 2008

Gemuk

Hi,

Waktu teman-teman dari Indonesia mengunjungi Amerika, mereka selalu berkomentar tentang kegemukan orang Amerika. Akhir-akhir ini, saya juga terkesan dengan hal yang sama. Orang tua, orang setengah baya, anak remaja, anak kecil, mereka gemuk semua. Lagipula di antara mahasiswa di George Washington University ada banyak yang gemuk.

Di film Hollywood atau program televisi tak pernah diperlihatkan orang Amerika yang seperti itu. Di Friends, misalnya, semuanya langsing sekali. Kelangsingan itu sangat dihargai oleh bintang film dan aktor televisi; kadang-kadang ada kecurigaan bahwa bintang-bintang tertentu menjadi anoreksia. Tetapi kebanyakan orang Amerika sangat gemuk.

Beberapa hari yang lalu, saya harus ke Department of Motor Vehicles (DMV) untuk mendaftar dan mendapatkan hak milik baru untuk mobil yang dulu milik ibu saya. Hampir semua karyawan di kantor itu gemuk.

Kebanyakan orang yang ingin mendapatkan SIM, gemuk juga. Saya melihat satu ibu muda dengan badan yang lebih luas daripada tiga orang Indonesia. Susah bagi ibu itu untuk berjalan kaki. Dia menggendong seorang gadis kecil yang cantik dan manis. Kasihan anak kecil itu, memiliki ibu yang gemuk dan pasti kurang sehat.

Di Indonesia, saya memperhatikan di antara kaum ibu ada yang ingin anak-anak mereka gemuk.

‘’Tidak ada yang lebih lucu daripada anak yang gemuk,’’ kata satu teman.

Saya tidak pernah menyangkal pernyataan ini, tetapi saya tidak setuju. Kalau seorang anak gemuk, pasti dia akan menjadi seorang dewasa yang gemuk juga. Dan kegemukan ini sangat kurang sehat. Ada banyak penyakit yang terkait dengan badan berat yang besar. Diabetes, misalnya, atau penyakit jantung. Pasti stroke, arthritis, dan gagal ginjal. Kalau seorang itu merokok, lebih berbahaya lagi.

Teman saya, Jerry, bergurau, kalau dia punya duit, dia akan menginvestasikan uang itu dalam fasilitas free-standing kidney dialysis, karena pasti di masa depan semua orang gemuk akan perlu pengobatan medis.Tetapi ini bukan lelucon. Di beberapa tempat di Amerika, angka kemungkinan hidup menurun. Ada kecurigaan ini terkait dengan obesitas atau badan besar.

Mengapa orang Amerika begitu gemuk? Ada banyak alasan, termasuk kemiskinan. Ada semacam paradoks di Amerika: di negeri maju, orang yang kaya langsing, orang yang miskin gemuk. Mengapa? Banyak makanan yang murah mengandung lemak dan gula.

Beberapa hari yang lalu, waktu saya pulang dari rumah teman saya, Beth, yang terletak satu setengah jam dari rumah saya, saya berhenti untuk makan siang di McDonalds. Saya membeli sebuah value meal yang terdiri dari satu burger keju, kentang goreng, dan minuman soda. Semua porsinya besar, tetapi harganya murah, kira-kira 5 dolar AS. Bayangkan ukuran seorang yang makan McDonalds setiap hari.

Sering orang-orang miskin tidak tahu tentang makanan yang sehat. Sayur-sayuran, buah, dan daging tanpa lemak lebih mahal daripada makanan murah seperti yang bisa didapatkan di McDonalds. Ada orang Amerika yang juga tidak tahu bagaimana makanan yang sehat harus disediakan.

Saya kira makanan Indonesia tradisional jauh lebih sehat daripada banyak makanan Amerika, tetapi mungkin hal ini akan berubah. Ada anak-anak muda di Indonesia yang lebih suka makanan Barat seperti pizza, Kentucky Fried Chicken, dan McDonalds daripada makanan lokal. Porsi dari restoran itu lebih besar juga. Minuman manis seperti frappuccino dari Starbucks terdiri dari gula, lemak, dan kalori tinggi juga.

Untuk mengurangi berat badan, seorang harus memilih makanan yang sehat dan berolahraga. Saya sendiri tidak suka berdiet, tetapi saya suka berolahraga. Saya mencoba lari pagi atau berenang 30 menit, empat kali seminggu.

Ada pakar Amerika yang berpikir bahwa obesitas menjadi ancaman nomor satu untuk kesehatan umum. Setelah menyaksikan situasi ini di Department of Motor Vehicles, Washington DC, selama sehari, saya cenderung untuk setuju. Salam hangat dan sampai minggu depan. (sumber : www.surya.co.id, rubric : E-mail dari Amerika)

Tidak ada komentar: