07 Desember 2008

Awas Gemuk......Untuk yang Suka Lembur!

SIAPA pun maklum, ada suatu kegiatan yang agaknya tak bisa dilepaskan dari acara lembur, yaitu ngemil. Mulai dari mengunyah snack praktis (biskuit, cokelat, atau keripik), gorengan, hingga menyeruput kopi merupakan agenda wajib si tukang lembur.

Makanan dan minuman pengiring kerja itu dipercaya manjur sebagai pendongkrak semangat, energi, dan konsentrasi kerja. Padahal, menurut dr Carmelita Ridwan, dokter gizi dari Klinik Primavita, Jakarta, makanan dan minuman seperti itu tergolong kaya gula, lemak, dan kafein, yang membuat bobot gampang membengkak.

Rentan Kena Penyakit

Tubuh yang letih biasanya akan memancing asupan makanan bergula dan mengandung karbohidrat. Pasalnya, tubuh mencari sumber energi instan. Makanya, snack seperti biskuit, permen, dan cokelat terlihat begitu menggoda. Padahal, camilan semacam itu umumnya mengandung kadar gula dan garam yang tinggi dan serat yang rendah.


Nah, bagi Anda yang rajin lembur atau sering kena giliran kerja malam, simak enam strategi berikut ini :

1. Makan Malam Teratur

Mengatasnamakan kesibukan kerja, banyak pekerja yang baru makan malam di atas pukul 19.00, terutama kaum wanita. Misalnya saja, kita hampir terbiasa setiap malam baru makan di atas pukul 21.00.

Dokter Carmelita menegaskan, gaya makan yang dianut di atas sangat tidak sehat. Selain makanan yang dipilih kaya lemak, rendah serat, dan berkolesterol tinggi, dikonsumsinya pun mendekati jam tidur. Padahal, setelah pukul 7 malam, performa pencernaan mulai menurun seiring dengan jam biologis tubuh yang memasuki masa istirahat.


Bila tak sempat menyiapkan bekal, Anda bisa membeli sepotong ayam atau ikan panggang di kantin atau restoran dekat kantor, sebagai lauk. Santap dengan setangkup nasi hangat porsi kecil. Hindari makanan bersantan dan gorengan karena dapat meningkatkan kadar kolesterol. Tapi, bila Anda harus bekerja hingga tengah malam, pilihlah makanan yang mengandung lebih banyak protein. Protein bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi.

2. Konsumsi Camilan Sehat

Bila ingin sedikit variasi, kombinasikan potongan buah apel dengan segelas yoghurt non-fat. Atau, padukan potongan stroberi dan jeruk dengan jelly.

3. Manjakan Sistem Pencernaan

* Saat makan malam, usahakan mengonsumsi makanan dengan porsi kecil, dan hindari makanan pedas. Makan berlebihan dan pedas, dapat menimbulkan tekanan berlebihan dan merangsang pengeluaran asam pada lambung sehingga dapat memicu heartburn atau perut panas.

• Antara pukul 22.00 sampai 06.00 sebaiknya hanya mengonsumsi makanan ringan, seperti segelas susu hangat atau buah-buahan. Makanan memerlukan waktu 3-4 jam untuk dicerna. Karena itu, jangan membebani tubuh dengan makanan yang berlebihan.

4. Minum, Minum, Minum

Dehidrasi tak hanya membuat tubuh menjadi loyo, tapi juga dapat menyebabkan mekanisme lapar dan haus menjadi kacau. Mulut yang sebenarnya mencari air malah diisi camilan yang menggemukkan. Karena itu, lakukan ini :

• Letakkan sebotol besar air putih di atas meja kerja. Jadi, selama lembur dan shift malam, Anda tidak terdorong untuk ngemil.

• Minumlah segelas air putih apabila rasa lapar menyerang.

5. Curi Waktu Untuk Olahraga

Karena jam kerja yang berbeda, tentu sulit bagi Anda untuk berolahraga bareng teman-teman sepergaulan. Tapi, bukan berarti jadwal olahraga lantas dicoret. Anda tetap dapat me­milih alternatif olahraga, seperti :

• Membeli salah satu peralatan kebugaran di rumah sebagai investasi kesehatan, seperti sepeda statis, treadmill, atau sekadar tali skipping. Bila memungkinkan letakkan televisi di depannya, sehingga dapat menambah semangat.

6. Tidur Cukup & Berkualitas

Kondisi fisik dan mental yang terlalu lelah bisa menyebabkan Anda tidak bisa tidur. Karena mata tak kunjung terpejam, Anda malah terjebak untuk ngemil. Agar tidur Anda dapat berkualitas:

• Gunakan penutup mata sehingga indra penglihatan tidak terangsang oleh cahaya matahari.

Nah,... bagaimana dengan Anda? Pilih gemuk atau mulai disiplin dan peduli terhadap kesehatan diri Anda? (sumber : www.rileks.com)

Tidak ada komentar: