25 November 2008

Solusi Mengatasi Overweight dan Obesitas

By Dadi Hardian, AMK, Akupunkturis


(Divisi Akupunktur Medik Klinik Dr Rocky)



ABSTRACT

Obesitas merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian dan harus segera diatasi karena dapat menyebakan timbulnya penyakit seperti : jantung, tekanan darah tinggi, penyakit syaraf, penyakit metabolik dan gangguan pernafasan yang dapat menyebabkan kematian.

Dengan turunnya berat badan maka tekanan darah, kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida juga akan turun. Dengan demikian risiko menderita penyakit akan turun sehingga akan mempengaruhi angka kematian total.

Kelebihan berat badan (overweight) meskipun tidak menimbulkan penyakit secara langsung tetapi perlu segera diatasi kerena overweight akan berlanjut menjadi obesitas jika tidak segera diatasi.

Untuk keberhasilan penatalaksanaan penurunan berat badan dengan akupunktur yang saat ini menjadi pilihan masyrakat, perlu diketahui penyebab overweight dan obesitas dipandang dari ilmu akupunktur dan kedokteran konvesional agar penatalaksanaan dapat terarah pada terapi penyebab.

Di samping itu, pengaturan makanan, perubahan gaya hidup dan pemberian obat-obatan antara lain untuk menekan rasa lapar dan obat penghambat lemak di usus dapat dipertimbangkan untuk diterapkan pada pasian.

Latar Belakang Masalah Obesitas

Dewasa ini masalah kegemukan (obesitas) merupakan masalah global yang melanda masyarakat dunia baik di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Perubahan gaya hidup termasuk kecenderungan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi merupakan faktor yang mendukung terjadinya kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas.

Dalam buku karangannya Dr. Endang Soewondopranoto dan Kukun, pernah melakukan penelitian pada tahun 1992 pada anak SD di Bandung yang berumur di atas 10 tahun dari berbagai tingkat sosial ekonomi, angka kejadian overweight dan obesitas adalah 9% pada anak laki-laki dan 15% pada wanita. Sedangkan dari penelitian yang dilakukan Meilani pada tahun 2002 di 3 SD swasta angka kejadian obesitas sebesar 27,5%.

Secara teori, remaja yang mempunyai berat badan lebih akan menjadi dewasa yang gemuk. Maka pada masa berikutnya akan banyak orang dewasa Indonesia yang kegemukan dan dikhawatirkan angka kejadian penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan pembuluh darah.

Media informasi yang semakin canggih telah meningkatkan pemahaman masyarakat akan resiko obesitas yang dapat menyebabkan timbulnya beberapa penyakit bahkan dapat mengakibatkan kematiaan.

Selain itu, ukuran tubuh yang tidak ideal akibat overweight atau obesitas juga dapat menyebabkan rasa rendah diri karena tidak dapat tampil menarik dalam berbagai model pakaian. Kedua hal tersebut merupakan faktor yang telah menyadarkan masyarakat untuk menanggulangi masalah overweight dan obesitas.

Berbagai upaya untuk melangsingkan tubuh telah banyak dilakukan diantaranya dengan pengaturan makanan, merubah gaya hidup, pemberian obat dan pembedahan untuk mengurangi lemak atau mengangkat sebagian usus.

Upaya lainya yang banyak diminati masyarakat dan sedang populer saat ini karena keberhasilanya yang telah terbukti adalah dengan terapi AKUPUNKTUR sebagai solusi untuk mengatasi kelebihan berat badan dan obesitas. Di samping itu, berbagai hasil penelitian telah dikemukakan para ahli akupunktur dunia, bahwa akupunktur mempunyai efek yang baik dalam penurunan berat badan.

Agar dapat dicapai hasil terapi akupunktur yang maksimal, perlu lebih dipahami tentang kelebihan berat badan (overweight) dan kegemukan (obesitas). Maka dalam artikel ini akan dibahas sedikit tentang teori yang mendasarinya dan penatalaksanaannya dipandang dari segi kedokteran konvensional dan dari ilmu akupunktur.

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Obesitas dan Overweight

Kelebihan berat badan (overweight) berbeda dengan kegemukan (obesitas). Overweight adalah suatu keadaan berat badan yang melebihi berat badan normal atau seharusnya. Obesitas adalah penimbunan lemak tubuh yang berlebihan sehingga berat badan jauh diatas normal dan dapat membahayakan kesehatan.

B. Tipe Obesitas

Lemak simpanan dibawah kulit terutama berada disekitar pinggul, paha, dinding perut, punggung dan pangkal lengan. Selain di bawah kulit, lemak simpanan juga berada di dalam rongga dada.

Lemak simpanan pada rongga perut dan di bawah kulit terus bertambah selama kelebihan energi berlangsung. Pertambahan lemak pada rongga perut dan di bawah kulit dapat mengubah bentuk tubuh seseorang.

Jumlah lemak yang normal pada wanita adalah sekitar 15 - 28% dari berat badanya dan untuk pria jumlah lemak yang normal adalah 10 - 18% dari berat badannya. Prosentasi lemak simpanan di bawah kulit pada wanita adalah 9% dan pada pria adalah 4,4%, prosentase lemak simpanan di rongga perut dan dada pada wanita adalah 2,3% dan 1,55 pada pria.

Cara menentukan tebal lemak tubuh bisa dengan cara mengukur tebal lipat kulit atau menentukan status gizi, namun cara ini sangat sulit bagi pemula. Ada cara yang bisa digunakan selain dari mengukur lipat kulit yaitu dengan cara Brocca, tetapi kurang akurat.

Rumus Brocca : BB = [TB(cm)-100] x 100%

Bila hasilnya :

90-110% = Berat badan normal

110-120% = Kelebihan berat badan (Overweight)

> 120% = Kegemukan (Obesitas)

1. Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk Tubuh

a. Obesitas Tipe Buah Apel

Pada pria obesitas umumnya menyimpan lemak di bawah kulit dinding perut dan di rongga perut sehingga gemuk diperut dan mempunyai bentuk tubuh seperti buah apel (apple type). Karena lemak banyak berkumpul dirongga perut, obesitas tipe buah apel disebut juga obesitas sentral, karena banyak terdapat pada laki-laki disebut juga sebagai obesitas tipe android.

b. Obesitas Tipe Buah Pear

Kelebihan lemak pada wanita disimpan dibawah kulit bagian daerah pinggul dan paha, sehingga tubuh berbentuk seperti buah pear (pear type). Karena lemak berkumpul dipinggir tubuh yaitu dipinggul dan paha, obesitas tipe buah pear disebut juga sebagai obesitas perifer dan karena banyak terdapat pada wanita disebut juga sebagai obesitas tipe perempuan atau obesitas tipe gynoid.

2. Tipe Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemak

a. Obesitas Tipe Hyperplastik

Obesitas terjadi karena jumlah sel lemak yang lebih banyak dibandingkan keadaan normal, tetapi ukuran sel-selnya tidak bertambah besar. Obesitas ini biasa terjadi pada masa anak-anak.

b. Obesitas Tipe Hypertropik

Obesitas terjadi karena ukuran sel lemak menjadi lebih besar dibandingkan keadaan normal,tetapi jumlah sel tidak bertambah banyak dari normal. Obesitas tipe ini terjadi pada usia dewasa, Upaya untuk menurunkan berat badan lebih mudah dibandingkan tipe hyperplastik.

c. Obesitas Tipe Hyperplastik dan Hypertropik

Obesitas terjadi karena jumlah dan ukuran sel lemak melebihi normal. Pembentukan sel lemak baru terjadi segera setelah derajat hypertropi mencapai maksimal dengan perantaraan suatu sinyal yang dikeluarkan oleh sel lemak yang mengalami hypertropik, obesitas ini dimulai pada anak-anak dan berlangsung terus sampai dewasa, upaya untuk menurunkan berat badan paling sulit dan resiko tinggi untuk terjadi komplikasi penyakit.

C. Penyebab Obesitas

1. Menurut Kedokteran Konvensional

a. Faktor Makanan

Jika seseorang mengkonsumsi makanan dengan kandungan energi sesuai yang dibutuhkan tubuh, maka tidak ada energi yang disimpan.sebaliknya jika mengkonsumsi makanan dengan energi melebihi yang dibutuhkan tubuh, maka kelebihan energi akan disimpan. Sebagai cadangan energi terutama sebagai lemak seperti telah diuraikan diatas. Maraknya iklan berbagai makanan siap saji di media cetak maupun elektronok, seperti hamburger, hot dog, pizza dan fried chicken, menyebabkan makanan siap saji sangat populer dan digemari, padahal makanan siap saji cenderung mengandung lemak tinggi sehingga banyak mengandung kalori. Selain itu makanan yang tinggi lemak rasanya sangat lezat, sehingga mengakibatkan dikonsumsi secara berlebihan.

b. Faktor Keturunan

Penelitian pada manusia maupun hewan menunjukan bahwa obesitas terjadi karena faktor interaksi gen dan lingkungan. Gen yang ditemukan diduga dapat mempengaruhi jumlah dan besar sel lemak, distribusi lemak dan besar penggunaan energi untuk metabolisme saat tubuh istirahat. Beberapa pakar berpendapat faktor keturunan hanya berpengaruh terhadap bakat seseorang untuk menjadi gemuk. Obesitas pada orang keturunan obesitas cepat manifes bila mangalami kelebihan asupan energi. Obesitas juga cepat manifes bila keturunan penderita obesitas kurang melakukan aktifitas. Jadi kelebihan asupan makanan dan kurang aktifitas yang menjadi pola kebiasaan hidup tetap merupakan faktor utama penyebab obesitas.

c. Faktor Hormon

Menurunya hormon tyroid dalam tubuh akibat menurunya fungsi kelenjar tyroid akan mempengaruhi metabolisme dimana kemampuan menggunakan energi akan berkurang.

d. Faktor Psikologis

Pada beberapa individu akan makan lebih banyak dari biasa bila merasa diperlukan suatu kebutuhan khusus untuk keamanan emosional (security food). Sebagai contohnya kadang-kadang stress yang hebat pada seseorang tanpa disadari akan menyebabkan ia meningkatkan masukan makanan.

e. Gaya Hidup (Life Style) yang Kurang Tepat

Kemajuan sosial ekonomi, teknologi dan informasi yang global telah menyebabkan perubahan gaya hidup yang meliputi pola pikir dan sikap, yang terlihat dari pola kebiasaan makan dan beraktifitas fisik. Dengan berbagai kemajuan tersebut orang banyak berada diluar rumah dan lebih sering makan diluar rumah dengan mengkonsumsi makanan siap saji yang umunya berkalori tinggi. Sedangkan untuk melakukan berbagai kegiatan, karena diperlukan waktu yang cepat, orang lebih banyak menggunakan tenaga mesin misalnya untuk naik kelantai atas lebih suka menggunakan lift atau eskalator atau tangga. Untuk pergi dengan jarak dekat orang lebih suka dengan naik mobil daripada jalan kaki dan karena aktifitas sehari-hari yang sibuk, orang tidak sempat melakukan olah raga. Pola kurang aktif ini menyebabkan kurang penggunaan energi tubuh.

f. Pemakaian Obat-Obatan

Efek samping beberapa obat dapat menyebabkan meningkatnya berat badan, misalnya obat kontrasepsi.

Penyebab Obesitas Dipandang dari Sudut Akupunktur

Dari segi ilmu akupunktur keadaan yang menyebabkan timbulnya obesitas adalah :

a. Defisiensi Limpa

Pada obesitas yang disebabkan defisiensi limpa akan disertai gejala kelelahan umum, mengantuk, kotoran lembek, tungkai bengkak.

b. Lembab Yang Berlebih

Obesitas yang terjadi merupakan obesitas sedang dan terdapat gejala reak yang berlebih karena lembab.

c. Ekses dan Panas Lambung

Pada keadaan ini obesitas diikuti gejala nafsu makan yang meningkat, rasa haus dan lapar.

Penatalaksanaan/Pengobatan Obesitas

A. Tatalaksana Obesitas Secara umum

Prinsip dalam upaya menurunkan kelebihan berat badan adalah menciptakan defisit energi. Kondisi ini akan memaksa tubuh untuk menggunakan lemak cadangan sebagai sumber energi. Usaha menciptakan defisit energi adalah dengan jalan mengurangi asupan energi dari makanan dan menambah penggunaan energi oleh tubuh. Untuk menciptakan defisit energi antara lain dapat dilakukan dengan :

1. Merubah Gaya Hidup

Diawali dengan merubah kebiasaan makan dan aktifitas fisik. Mengendalikan kebiasaan ngemil dan makan bukan karena lapar tetapi karena ingin menikmati makanan dan meningkatkan aktifitas fisik pada kegiatan sehari-hari misalnya gunakan tangga untuk naik turun atau naik satu lantai. Luangkan waktu untuk malakukan olah raga secara teratur sehingga pengeluaran kalori akan meningkat dan jaringan lemak akan dioksidasi. Lakukan olah raga untuk ketahanan sistem kardiovaskuler, untuk kelenturan sendi-sendi, dan latihan yang melibatkan pengguanaan otot-otot besar pada tubuh. Untuk mencapai penurunan berat badan yang diikuti bentuk tubuh yang seimbang, ketiga jenis latihan ini harus dilakukan dengan seimbang.

2. Pengaturan Asupan Makanan

Untuk mengatur asupan makanan agar tidak mengkonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang berlebih, dapat dilakukan dengan berbagai diet yang sesuai untuk masing-masing orang misalnya tiger diet, starvation diet, atau diet rendah kalori seimbang (800-1700 Kalori). Tetapi perlu diingat kebutuhan akan gizi seimbang tetap perlu diperhitungkan dengan melakukan diet yang terperogram secara benar. Untuk diet rendah kalori dapat dilakukan dengan mengurangi nasi dan makanan berlemak, konsumsilah makanan yang cukup memberikan rasa kenyang tetapi tidak menggemukan karena jumlah kalori sedikit, misalnya dengan menu yang mengandung serat tinggi seperti sayur dan buah yang tidak terlalu manis. Sayuran dan buah-buahan umumnya memiliki kandungan energi rendah. Kandungan energi tertinggi dalam sayuran adalah daun singkong dan daun tangkil. Buah-buahan yang berkadaar air sedikit seperti pisang, nangka, durian, salak dan alpukat pada umunya berenergi tinggi. Buah-buahan yang berair banyak seperti semangka, jeruk, apel, belimbing, pepaya, anggur dan pear, umumnya berenergi rendah.

3. Konsultasi Masalah Kejiwaan

Jika obesitas disebabkan oleh adanya faktor stress yang menyebabkan meningkatnya keinginan untuk makan sebagai security food, maka diperlukan konsultasi dengan psikiater untuk mengatasi permasalahannya.

4. Pemberian Obat-obatan

Salah satu masalah yang menjadi kendala orang untuk mengurangi asupan makanan adalah sulitnya menekan nafsu makan. Untuk mengatasi malasah tersebut dapat digunakan obat yang dapat menekan nafsu makan. Obat lain yang dapat digunakan untuk mengatasi obesitas adalah obat yang menghambat penyerapan lemak diusus.

5. Pembedahan

Tindakan pembedahan merupkan pilihan terakhir untuk mengatasi obesitas. Pembedahan dilakukan untuk mengambil jaringan lemak yang berlebih. Tindakan ini merupakan tindakan bedah kosmetik, tindakan lainya adalah dengan mengangkat sebagian usus agar penyerapan makanan berkurang.

B. Tatalaksana Secara Khusus dengan Akupunktur

Terapi akupunktur yang dasar pengobatanya adalah mengembalikan keseimbangan Yin Yang sehingga tercapai harmoni dalam tubuh, merupakan suatu terapi yang menjadi pilihan masyarakat untuk mengatasi obesitas. Akupunktur juga merupakan solusi untuk menurunkan berat badan bagi orang yang karena kondisi kesehatanya tidak dapat menggunakan obat-obatan atau tidak dapat manjalani operasi. Peranan akupunktur dalam menurunkan berat badan diantaranya melalui mekanisme neurohumoral yang dapat menghambat nafsu makan, mengurangi fungsi lambung dan usus yang berlebih dalam pencernaan dan penyerapaan makanan. Dari penelitian Liu Zhi Cheng dilaporkan bahwa akupunktur dapat meningkatkan metabolisme pada obesitas, meningkatkan konsumsi energi dan meningkatkan penguraian lemak sehingga dapat mengurangi lemak tubuh.

Therapi akupunktur pada obesitas sesuai penyebab

Defisiensi limpa

Terapi : memperkuat limpa

Teknik : Manipulasi Bu (tonifikasi)

Lembab yang berlebih

Terapi : Memperkuat limpa,ren,lambung dan menghilangkan riak, melancarkan Qi

Teknik : Manipulasi Bu (tonifikasi)

Ekses dan Panas lambung

Terapi : Melemahkan dan menghilangkan panas dengan menusuk titik meridian ren, usus besar dan lambung.

Teknik : Manipulasi Xi (sedasi)

Untuk membentuk tubuh dapat dipilih titik-titik dibagian tubuh atau titik-titik yang dapat mempengaruhi bagian tubuh yang akan dirampingkan,misalnya untuk

Mengecilkan pinggul digunakan titik : Limpa dan lambung

Untuk obesitas dibagian perut atas digunakan titik: Ren

Untuk obesitas dibagian lateral perut digunakan titik: Hati

Untuk obesitas dengan bagian bawah perut digunakan titik: Ren dan Lambung

Kesimpulan

Obesitas adalah merupakan masalah global yang perlu segera ditangani, karena dapat berakibat fatal akibat penyakit penyerta pada obesitas, seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit metabolik, gangguan fungsi syaraf dan masalah pernafasan. Untuk mengatasi masalah obesitas dapat dilakukan dengan merubah gaya hidup (life style), pengaturan asupan makanan, konsultasi psikologis, pemberian obat-obatan sampai dengan tindakan pembedahan. Akupunktur saat ini merupakan metode terapi untuk menurunkan berat badan dan obesitas yang sangat populer dikalangan masyarakat. Pilihan masyarakat untuk menggunakan akupunktur adalah karena telah terbukti keberhasilannya dan hampir tidak menimbulkan efek samping negatif. Hal lain yang menjadi kunci keberhasilan akupunktur dalam menurunkan berat badan adalah karena akupunktur dapat merampingkan dan membentuk body contour sehingga tubuh menjadi ramping secara proporsional. Karena itu saat ini akupunktur merupakan solusi untuk mengatasi kelebihan berat badan dan obesitas yang menjadi pilihan masyarakat.

Saran

Kepada mereka yang telah memiliki berat badan berlebih (overweight),tidak ada salahnya untuk memilih pengobatan dengan metode akupunktur, jangan menunggu sampai terjadinya obesitas. . (sumber : http://www.dr-rocky.com)

Tidak ada komentar: