MASALAH kegemukan (obesitas), utamanya pada anak-anak, ternyata tak cuma terkait dengan makanan. Sebaik apakah kualitas tidurnya pada malam hari juga memainkan peran besar dalam pertumbuhan badan seorang anak.
Penelitian mutakhir oleh para ahli dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, menyimpulkan, kualitas tidur yang buruk pada malam hari terkait erat dengan munculnya obesitas pada anak. Dalam riset, mereka meneliti 785 anak dari 10 kota di AS, kemudian menganalisis pola tidur, tinggi, dan berat badan mereka.
Hasilnya, 12 persen dari anak-anak berusia delapan tahun yang setiap malam tidur selama 10-12 jam, mengalami obesitas pada usia 11 tahun. Bandingkan dengan anak-anak yang tidur kurang dari sembilan jam setiap malam, sebanyak 22 persen di antara mereka mengalami obesitas tiga tahun kemudian.
Lalu, apa sebenarnya pengaruh tidur malam terhadap kemunculan obesitas? Para peneliti mengatakan, anak-anak dengan tidur malam yang cukup dan berkualitas akan lebih aktif dalam melakukan kegiatan pada siang hari. Sebaliknya, anak-anak yang kurang tidur cenderung malas beraktivitas namun lebih banyak makan. Inilah yang membuat mereka menjadi gemuk.
Kesimpulan ini sejalan dengan hasil beberapa penelitian lainnya, salah satunya riset para ahli dari Universitas Bristol, Inggris. Disebutkan, orang yang cuma tidur lima jam per malam memiliki kandungan hormon ghrelin 15 persen lebih banyak dibanding mereka yang tidur delapan jam. Apa itu ghrelin? Ini adalah hormon yang meningkatkan sensasi rasa lapar. Tak heran, mereka yang kurang tidur jadi lebih banyak makan. Ujung-ujungnya, tubuh pun jadi gendut. (sumber : republika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar