25 November 2008

Obesitas, Kenali dan Kendalikan

OBESITAS (kegemukan) merupakan salah satu masalah yang ditakuti remaja, khususnya remaja putri. Mereka merasa kehilangan kepercayaan diri ketika memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional seperti memiliki banyak lipatan pada perut, pinggang maupun lengan. Bagi sebagian besar para remaja putri, tubuh ideal adalah bentuk tubuh seperti para artis yang sering muncul di berbagai media.

Begitu pentingnya penampilan fisik menurut remaja setidaknya membuat mereka harus mengetahui gangguan penampilan fisik akibat kegemukan. Hal itu penting agar gangguan kelebihan berat badan itu tidak berlanjut terus yang bilamana tidak segera ditanggulangi bisa menggangu penampilan dan bisa menimbulkan penyakit yang lebih sulit untuk disembuhkan.

Penyebab Obesitas

Obesitas disebabkan karena konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhan. Angka kejadian obesitas pada remaja dan anak yang semula 10-30 % dari penderita obesitas dewasa di negara maju diperkirakan terus bertambah. Adapun pertambahan ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan genetik.

Faktor genetik berperan penting untuk memicu timbulnya obesitas. Bila salah satu orang tua mengalami obesitas maka anaknya memiliki kecenderungan mengalami obesitas sebesar 40 %. Bila kedua orang tua mengalami obesitas maka kecenderungan anaknya untuk menjadi obesitas sebesar 80 %.

Faktor lingkungan juga tidak kalah penting dengan faktor genetik. Salah satunya adalah pola makan. Pola makan ini ditentukan oleh jenis makanan sehari-hari dan tingkat kesibukan remaja.

Konsumsi fast-food dan soft-drink yang cenderung dipilih oleh remaja yang memiliki banyak kesibukan turut menyumbang risiko peningkatan berat badan. Pergaulan remaja juga salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi. Remaja cenderung mengonsumsi fast-food dan soft-drink untuk menciptakan citra diri yang modern dalam komunitasnya. Remaja cenderung meninggalkan makan sederhana dan sehat seperti tempe, tahu dan sayuran.

Selain pola makan dan pergaulan, kurangnya aktivitas fisik juga turut menjadi penyebab timbulnya obesitas. Remaja masa kini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton televisi, browsing internet dan bermain video game dimana kegiatan ini akan mengurangi pembakaran kalori dan meningkatkan penimbunan lemak dalam tubuh. Terlebih bila kegiatan ini dibarengi dengan acara ngemil (makan makanan kecil).

Dari ukuran, mungkin makanan kecil memang berukuran kecil seperti sanck, biskuit dan krupuk, tapi jika dimakan beberpa kantong plastik sama saja dengan makan porsi besar bila dilihat dari jumlah kalorinya. Namun demikian masih banyak yang belum sadar akan pentingnya aktivitas fisik seperti olahraga untuk menjaga kesehatan.

Gejala Obesitas

Bentuk muka remaja dengan obesitas tidak proporsional. Hidung dan mulut relatif kecil, dagu ganda dan timbunan lemak di daerah payudara sehingga cenderung membuat malu remaja putra. Perut menggantung, terdapat lipatan dan alat genital khususnya pada remaja putra akan terlihat lebih kecil karena timbunan lemak. Paha dan lengan terlihat besar namun jari tangan sangat runcing.

Untuk menentukan obsitas secara matematis dapat digunakan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT). Rumusnya sangat mudah diaplikasikan yaitu cukup membagi anatara berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam dalam meter yang telah dikuadratkan.

Bila didapatkan IMT kurang dari 18,5 berarti berat badan kamu kurang dari normal. Berat badan normal adalah antara rentang 18,5 sampai 24,9. untuk kategori overweight adalah antraa rentang 25 sampai 29,9. Namun apabila hasilnya adalah diatas 30 maka dikatakan mengalami obesitas.

Bagaimana jika kamu termasuk obesitas?

Jangan berkecil hati dan mengucilkan diri dari pergaulan itu kunci utamanya. Obesitas pada remaja adalah sebua masalah yang harus ditangani bukan disembunyikan. Kamu harus memilki kepercayaan diri untuk mampu mengatasi masalah itu. Jangan sampai kamu frustasi dan akhirnya lebih meningkatkan lagi nafsu makan. Sebab obesiats yang berlanjut sampai usia dewasa dan tua akan menimbulakan berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus.

Prinsipnya adalah Reduce weight and increase physical activity. Jika kedua hal ini sudah kamu pegang dan kamu memilki motivasi dan konsistensi maka berat badan ideal bukan lagi sebuah mimpi. Adapun beberapa hal yang dpat kamu lakukan untuk mengurangi berat badan adalah:

  1. Jangan mengurangi porsi makan yang terlalu drastis karena remaja juga memilki aktiviats fisik yang memerlukan banyak energi seperti belajar salah satunya.
  2. Kurangi konsumsi fast-food dan soft-drink namun perbanyak sayur dan buah.
  3. Sarapan di pagi hari sangat disarankan.
  4. lakukan aktiviats fisik 30 menit setiap hari. Bagi kamu yang sibuk 2 atau 3 kali seminggu sudah cukup namun perlu konsistensi.
  5. Hindari konsumsi obat pelangsing. (sumber : Wirahadi Sanjaya, http://remajasehat.com)

Tidak ada komentar: